Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.
“Ada sindikat (narkoba) Rusia-Ukraina, mereka beroperasi di sini. Mereka menggunakan Telegram chat bot,” kata Marthinus saat pidato deklarasi Desa Bersih dari Narkoba (Bersinar) di Desa Adat Kelan, Kuta, Badung, Selasa (15/7/2025).
Marthinus mengatakan para sindikat narkoba itu mengisi formulir khusus melalui Telegram untuk mendapatkan maupun mengedarkan narkoba di Pulau Dewata. Salah satu kolom formulir yang harus dicantumkan adalah lokasi pemesan narkoba berdasarkan zona yang sudah ditentukan di aplikasi itu.
“Tidak butuh waktu lama, hanya dua menit,” ujar Marthinus.
Setelah mengisi formulir itu, dia berujar, para pengguna atau pengedar narkoba akan diarahkan untuk melakukan pembayaran menggunakan mata uang kripto. Setelah transaksi berhasil, bandar akan mengirim titik lokasi dan foto lokasi pengambilan narkoba yang dipesan.
Menurut Marthinus, narkoba pesanan pelanggan biasanya dibungkus memakai kantong plastik kecil. Ia menyebut para sindikat narkoba itu berasal dari berbagai negara seperti Rusia, Ukraina, hingga Inggris. Bahkan, mereka diduga terkait dengan kartel narkoba di Meksiko.
Salah satu orang asing yang diduga terkait kartel narkoba Meksiko adalah EJS. Pria asal Inggris itu diciduk dari salah satu penginapan di Kerobokan, Kuta Utara, Badung, pada 23 Maret lalu.
Diketahui, EJS memesan kokain yang diselundupkan ke Bali oleh wanita Argentina berinsial GE. Perempuan itu tertangkap di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai saat kedapatan menyelipkan narkoba pesanan EJS di vaginanya.