Jalan di Tabanan Ambles, Pengiriman Barang Perusahaan Ekspedisi Terlambat

Posted on

Jalan Denpasar-Gilimanuk yang mengalami ambles di Desa Bajera, Kecamatan Selemadeg, Tabanan, Bali, berdampak terhadap perusahaan pengiriman barang atau ekspedisi. Amblesnya jalan itu berimbas pada pengiriman barang sehingga terlambat sampai di tangan pelanggan (customer).

Dampak tersebut salah satunya dirasakan oleh perusahaan ekspedisi JNT Cargo Cabang Gatsu, Denpasar. Terlebih, Jalan Denpasar-Gilimanuk selama ini merupakan jalur utama untuk distribusi barang, baik ke luar maupun masuk Bali.

“Kalau lewat Buleleng bisa dibilang lumayan lama karena jalannya yang sempit dan rata-rata mobil muatan pengiriman (lain) juga lewat sana. Jadi, jalanan di sana sekarang bisa dibilang sempit dan macet,” kata karyawan JNT Cargo Cabang Gatsu, Azhar, saat ditemui di kantornya, Senin (14/7/2025).

Menurut Azhar, hal ini berimbas pada terlambatnya jadwal penerimaan barang customer. Misalnya, barang yang seharusnya sudah diterima customer berkisar 4-5 hari dari pengiriman, kini bisa mencapai satu mingguan.

“Dampak lainnya, barang-barang yang dari Pulau Jawa juga terhambat karena di gudang ada penumpukan pembongkaran. Yang satu hari itu biasanya 5-8 tronton, tetapi sekarang bisa sampai 8-12 tronton yang ngantri di gudang. Tentunya ini berdampak pada overload di bagian gudang dan bagian mitra,” jelas Azhar.

Terkait kondisi ini, Azhar berharap perbaikan Jalan Denpasar-Gilimanuk yang ambles segera rampung. Azhar juga berharap agar perbaikan tak sampai sebulan seperti informasi yang beredar di media sosial (medsos). Sebab, hal ini akan berdampak banyak pada distribusi pengiriman barang.

Karyawan JNE Cabang Ahmad Yani, Denpasar, Nina, setali tiga uang. Dia mendorong agar pemerintah segera mengambil tindakan untuk mempercepat perbaikan jalan ini.

“Harapannya segera bisa diperbaiki karena sangat berdampak sekali. Misalnya pelanggan perlu barang urgent yang harusnya dikirim dengan service sehari sampai, tetapi karena ada kendala semacam ini, bisa molor lagi atau yang (pengiriman) reguler biasanya 3-4 hari jadi molor sekitar 5-6 hari atau lebih,” tutur Nina.

Nina menilai amblesnya Jalan Denpasar-Gilimanuk memberikan dampak pada lambatnya barang yang diterima di gudang sehingga berimbas pada keterlambatan penyortiran. Walhasil, hal itu juga berujung pada terlambatnya pengiriman barang oleh kurir ke lokasi customer.

Menurut Nina, JNE Cabang Ahmad Yani, Denpasar, telah menerima komplain dari customer. Namun, Nina tak tak memerinci jumlah komplain yang diterima JNE Cabang Ahmad Yani, Denpasar.

“(Untuk langkah antisipasi terkait kondisi ini) tidak bisa karena kami bergantung pada jalan. Artinya, kami hanya menunggu. Pemerintah harus segera take action,” pinta Nina.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *