Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki pada Senin (7/7/2025) pukul 11.05 Wita memunculkan fenomena unik berupa cincin pusaran putih di tengah kolom abu letusan. Fenomena langka ini menarik perhatian masyarakat luas.
Kolom abu akibat letusan tersebut mencapai ketinggian sekitar 18.000 meter di atas puncak kawah. Di tengah semburan abu tersebut, tampak formasi menyerupai cincin di udara.
Kepala Balai Pemantauan Gunung Api dan Mitigasi Bencana Geologi Wilayah Nusa Tenggara (NTT-NTB) PVMBG, Badan Geologi, Ghele Radja Arios, mengatakan fenomena itu disebut Volkanic Vortex Ring atau struktur udara atau gas yang berputar. Fenomena ini terbentuk akibat pergerakan cepat gas atau uap dari kawah gunung api selama erupsi.
“Awan putih yang muncul di bagian tengah kolom letusan bukan abu vulkanik, melainkan uap air yang mengembun saat udara panas dari letusan naik cepat dan bertemu dengan lapisan udara yang lebih dingin di ketinggian,” kata Ghele Radja Arios kepada infoBali, Rabu (9/7/2025).
Menurutnya, Volcanic Vortex Ring menandakan bahwa kolom letusan terjadi secara sangat cepat dan kuat, sehingga memicu proses kondensasi ekstrem di ketinggian. Meskipun indah dan unik, fenomena ini bersifat sementara dan hanya muncul dalam erupsi dengan tekanan tinggi.
“Ini merupakan sinyal bahwa kolom letusan sangat cepat dan kuat sehingga memicu proses kondensasi di atmosfer atas. Awan ini sering muncul saat erupsi eksplosif dan biasanya bersifat sementara,” tandasnya.
Sebelumnya, pada 17 Juni 2025, Gunung Lewotobi Laki-laki mengalami erupsi pada pukul 17.35 Wita. Letusan saat itu menghasilkan kolom abu setinggi 10.000 meter di atas puncak atau sekitar 11.584 meter di atas permukaan laut. Dampaknya meliputi hujan abu, pasir, dan kerikil yang tersebar ke berbagai wilayah di Kabupaten Flores Timur.
Sementara, letusan pada Senin (7/7/2025) tercatat sebagai yang terbesar dalam periode erupsi kali ini, dengan ketinggian kolom abu mencapai 18 kilometer dari puncak kawah.