Pandemi COVID-19 membuat hidup Nyoman Wisnaya berubah. Ia tidak menyangka cita-citanya untuk memiliki toko gas dan air mineral bisa terwujud justru setelah ia di-PHK oleh perusahaan agen perjalanan pada 2020.
Wabah membuat tempat bekerja Wisnaya megap-megap. Pria asal Tabanan, Bali, itu sempat hanya dibayar saat bekerja saja. Padahal, sebelumnya ia rutin menerima gaji bulanan.
Makin ketatnya pembatasan aktivitas yang diterapkan oleh pemerintah demi menekan penyebaran COVID-19, membuat Wisnaya di-PHK. “Padahal, saya sudah kerja 18 tahun,” kenangnya kepada infoBali, Kamis (17/4/2025).
Selama dua bulan Wisnaya menganggur. Ia lalu mencoba jualan kopi di Sesetan, Denpasar. Namun, usaha tersebut kurang memuaskan.
Setelah menerima pesangon dari tempatnya bekerja, Wisnaya lalu memutuskan untuk membuka toko yang menjual beragam kebutuhan seperti gas, air mineral dalam kemasan, minuman ringan, dan es batu kristal. Dia menyewa sebuah bangunan di Jalan Kapten Japa, Denpasar, seharga Rp 20 juta per tahun.
Wisnaya membuka toko dan memberi nama Toko Toya. Ia pun mulai berkeliling ke warung-warung menawarkan es kristal dan LPG. “Saya bilang kepada warung-warung itu akan menyuplai es dan LPG,” tutur pria berusia 43 tahun tersebut.
Perlahan tapi pasti, pembeli mulai berdatangan ke Toko Toya. Adapun, sejumlah barang yang saat itu belum laku, dikirimkan ke mertua Wisnaya yang menjual produk serupa.
Tak berpuas diri, Wisnaya berupaya membidik peluang baru. Ia tertarik untuk menjadi agen BRILink dan bertanya ke sana ke mari.
Apalagi, sejumlah pembeli di Toko Toya kerap bertanya layanan transfer uang. “Kami ingin membantu karena di kawasan ini banyak pendatang dan mereka tidak ada waktu ke bank,” papar Wisnaya.
Wisnaya menerangkan seorang pegawai BRI lalu menyampaikan informasi terkait cara menjadi agen BRILink. Apalagi, ia sudah memiliki tempat usaha.
BRI, Wisnaya melanjutkan, memberikan sejumlah perlengkapan untuk saat ia agen BRILink pada 2021. Antara lain, mesin electronic data capture (EDC) dan spanduk.
Selain itu, BRI, Wisnaya berujar, sempat mengundang Wisnaya mengikuti Pesta Rakyat Simpedes (PRS). Acara itu makin membuat Toko Toya dan agen BRILInk-nya dikenal. “Kami juga menyebarkan brosur agar bisa lebih dikenal masyarakat,” ungkapnya.
Menurut Wisnaya, semula hanya sekitar 10 orang yang bertransaksi di agen BRILink Toya. Sebagian besar perlu transfer uang.
Kini, jumlah pelanggan BRILink Wisnaya bisa mencapai 100 orang per hari. Keperluannya beragam seperti transfer uang, tarik tunai, bayar tagihan listrik, air, BPJS, hingga isi saldo dompet digital.
Wisnaya bisa mendapat cuan tambahan sebagai agen BRILink sebesar Rp 200 ribu per hari. Adapun, penghasilan kotor Toko Toya sebesar Rp 700 ribu per hari.
Wisnaya bersyukur cita-citanya memiliki toko kini terwujud. Meski untuk mencapai itu, ia harus di-PHK dari tempat bekerjanya akibat COVID-19. “Memang saya dari dulu ingin usaha,” tuturnya.
Regional CEO BRI Denpasar Hery Noercahya menerangkan per akhir Februari 2025, jumlah agen BRILink di Bali mencapai 13.240 unit. Dari jumlah itu, sebagian merupakan konter HP, Lembaga Pekreditan Desa (LPD), hingga warung/toko.
Adapun dilansir dari infoFinance, hingga akhir Desember 2024, jumlah agen BRILink di seluruh Indonesia mencapai 1,06 juta unit dengan volume transaksi sebesar Rp 1.589 triliun. Jaringan ini menjangkau lebih dari 67 ribu desa, atau menjangkau lebih dari 80 persen total desa di Tanah Air.
Hery menjelaskan syarat menjadi agen BRILink antara lain individu atau badan usaha, memiliki rekening tabungan BRI, menyediakan modal awal untuk operasional transaksi, memiliki usaha yang sudah berjalan seperti konter HP, toko kelontong, warung, LPD, serta melengkapi dokumen izin usaha (minimal surat keterangan usaha dari RT/RW).
BRI, Hery menambahkan, memberikan sejumlah dukungan untuk agen BRILink seperti pelatihan atau pendampingan, sertifikat agen BRILink, hingga spanduk. “BRI memberikan pelatihan kepada calon agen agar mereka memahami cara menggunakan Brilink Mobile, EDC MPOS, prosedur transaksi, keamanan, meningkatkan pendapatan dari transaksi, hingga cara menghadapi kendala teknis,” imbuhnya.