Aktivitas warga negara asing (WNA) di Pulau Dewata kembali menjadi sorotan. Kali ini, dua warga yang diduga mantan tentara Israel atau Israel Defense Forces (IDF) viral di media sosial. Unggahan video tersebut menarasikan kedua mantan tentara negara Zionis itu membangun bisnis vila di Bali.
Berdasarkan video yang dilihat infoBali dari Instagram @gaza.editor, terlihat seorang pria asing menerbangkan pesawat tanpa awak atau drone di sebuah kebun yang mirip dengan suasana alam Bali. Menurut narasi unggahan itu, pria tersebut bernama Shachar Gonen.
Akun tersebut juga menjelaskan keterlibatan Gonen dalam kegiatan bisnis properti di Bali berdasarkan penelusuran digital. Menurut akun itu, Gonen pernah berkolaborasi unggahan dengan akun wisata populer di Instagram.
Masih dalam unggahan tersebut, tampak perempuan asing sedang mengikuti prosesi adat Bali. Sekilas, ia mengikuti prosesi ngeruak atau upacara pembersihan lahan sebelum proyek pembangunan dimulai.
Lalu, ada pula tayangan foto yang menunjukkan kedekatan dua warga asing itu. Keduanya disebut pernah menjadi tentara Israel berdasarkan seragam yang dipakai pada foto tersebut.
Isu yang menyebut mantan tentara Israel memiliki vila di Bali ternyata juga sempat diunggah akun X @erlanishere sejak pertengahan Juni lalu. Sontak, unggahan itu menuai beragam reaksi dari warganet.
“Bisa-bisanya tentara IDF bikin bisnis dan bangun villa di Bali,” tulis unggahan akun X itu.
Humas Imigrasi Ngurah Rai, Husnan, menduga lokasi proyek bangunan dalam video yang viral itu berada di Denpasar. Menurutnya, hal itu sudah dipastikan berdasarkan penelusuran intelijen imigrasi.
“Ini wilayah Kantor Imigrasi Denpasar,” kata Husnan saat dikonfirmasi pada Selasa (1/7/2025).
Sumber infoBali dari Imigrasi Denpasar juga membenarkan hal tersebut. Imigrasi Denpasar saat ini sedang menyelidiki kebenaran informasi dalam tayangan video itu.
Gubernur Bali Wayan Koster mengaku belum mendengar informasi mengenai warga Israel yang disebut membangun vila di Pulau Dewata. Koster mengatakan dirinya akan menelusuri kebenaran unggahan di media sosial itu.
“Belum dengar. Nanti saya cek,” kata Koster.
