Kabar bohong atau hoaks Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan kritis di rumah sakit beredar di media sosial. Relawan menilai kabar tersebut dibuat oleh pihak-pihak yang membenci Jokowi.
Video berisi narasi Jokowi kritis beredar di media sosial X pada Sabtu (28/6/2025). Dalam video itu terlihat kerumunan warga di sebuah bangunan. Warga tampak merekam suasana dengan ponsel mereka. Terlihat juga sosok mirip Jokowi dan petugas pengamanan di lokasi. Narasi video itu bertuliskan ‘Jokowi kritis masuk rumah sakit’.
Syarif membantah kabar tersebut. “Tidak, beliau sedang tidak dirawat di rumah sakit,” kata Syarif saat dimintai konfirmasi, dilansir dari infoNews, Senin (30/6/2025).
Syarif meminta masyarakat bijak menanggapi kabar di media sosial. Ia menegaskan kabar tersebut hoaks. “Hoaks itu, mari kita bersama-sama lebih bijak dalam menerima dan membagikan informasi,” katanya.
“Jangan mudah percaya sebelum memastikan kebenarannya. Menyebarkan hoaks hanya akan menimbulkan keresahan dan merugikan banyak orang. Verifikasi dulu, sebarkan kemudian,” lanjutnya.
Sebelumnya, pada Kamis (26/6), Jokowi diketahui mengajak ketiga cucunya, yakni Sedah Mirah Nasution, Panembahan Al Nahyan, dan Panembahan Al Saud, berlibur ke luar kota. Jokowi terlihat ditemani sang istri, Iriana Joko Widodo.
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
“Nganter cucu, anak dan cucu ke luar kota,” kata Jokowi di Sumber, Banjarsari, Solo.
Jokowi mengaku kondisinya baik meski masih dalam masa pemulihan alergi kulit. “(Kondisi) ya baik-baik saja, baik-baik saja, tapi masih sedikit dalam pemulihan,” ungkapnya.
Wakil Ketua Umum Pro Jokowi (Projo), Freddy Damanik, menilai kabar hoax tersebut dibuat pembenci Jokowi yang ingin membangun opini seolah Jokowi lemah atau terkena azab dari Tuhan. Ia menyebut hoaks seperti ini muncul karena Jokowi dinilai masih berpengaruh.
“Pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab ini adalah para pembenci Jokowi, orang-orang yang tidak suka dan sakit hati kepada Pak Jokowi. Mereka semakin tidak suka karena sampai saat ini, walaupun Pak Jokowi sudah tidak menjadi presiden lagi, tapi Pak Jokowi masih eksis, masih populer, masih dicintai oleh mayoritas masyarakat Indonesia. Pak Jokowi masih sangat relevan dan mempunyai pengaruh dalam politik Indonesia,” kata Freddy kepada wartawan, Minggu (29/6).
Freddy menilai informasi tentang Jokowi kerap disalahartikan dan dijadikan bahan serangan, termasuk ke ranah pribadi.
“Narasi, berita, informasi hoaks tentang Jokowi dan keluarga akan terus dimainkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, baik dalam bentuk fake news, clickbait, confirmation bias, missinformation, satire, post truth, propaganda,” ujar Freddy.
“Dan yang akan diserang juga dari segala aspek kehidupan Pak Jokowi, kehidupan pribadi, termasuk kesehatan, karakter, integritas, latar belakang personal, keluarga, sosial, politik. Pastinya dari segala aspek yang mereka bisa gunakan baik karena ada peluang maupun dipaksakan,” tambahnya.
Freddy meyakini narasi tersebut tidak akan mempan karena Jokowi masih dicintai masyarakat.
“Termasuk menggunakan narasi kesehatan Pak Jokowi, mereka ingin membangun opini Pak Jokowi sudah lemah, kalah, kena azab dari Tuhan, dan lain-lain. Namun, percayalah, semua narasi hoaks itu tidak akan berhasil karena kecintaan masyarakat kepada Pak Jokowi itu sangat besar dan nyata adanya,” ujar Freddy.
“Kepercayaan masyarakat kepada Pak Jokowi dibangun atas perbuatan perbuatan nyata Pak Jokowi kepada masyarakat Indonesia, tidak banyak pemimpin seperti Pak Jokowi yang hobi dan kebahagiaannya adalah ketika bertemu dengan masyarakat, itulah kekuatan Pak Jokowi,” sambungnya.