Bali dinilai memiliki potensi besar sebagai destinasi wisata kebugaran atau wellness tourism di kancah internasional. Hal ini tak lepas dari kekayaan produk herbal alami yang dimiliki serta keberadaan resor yang mulai mengembangkan layanan kesehatan dan kebugaran.
Co-Founder dan Director Bali Wellness and Beauty Expo 2025, Diah Permana Tirtawati, menyebutkan masih banyak potensi Bali yang belum tergali secara maksimal.
“Potensi Bali Usaha sendiri sangat besar kita gali, kemudian dari sisi pengembangan resort baru beberapa saja yang mampu memberikan service standart-nya yang sudah tinggi,” jelas Diah saat ditemui di Denpasar, Jumat (27/6/2025).
Menurutnya, penting bagi pelaku industri pariwisata untuk melakukan standarisasi pelayanan kebugaran agar wisatawan merasakan layanan yang optimal.
“Jadi selama ini mungkin kita sudah melakukan secara sporadis tetapi tidak betul-betul digali secara bersama-sama,” sambung Diah.
Diah juga menyoroti pentingnya peningkatan kapasitas sumber daya manusia, khususnya para terapis, melalui sertifikasi resmi. Menurut dia, keberadaan lembaga sertifikasi telah mempermudah proses ini.
“Tapi berapa banyak terapis yang sudah mengikuti, jadi penting untuk digali itu,” beber Diah.
Bali Wellness and Beauty Expo 2025 akan melibatkan 105 pengusaha, tak hanya dari Bali, tetapi juga dari wilayah lain seperti Sulawesi Utara, Jawa Tengah, Jakarta, dan Surabaya.
“Kemudian dari luar negeri ada China, Korea, dan Jepang yang sudah mewakili (Asia),” pungkas Diah.
