Gubernur Bali Wayan Koster angkat bicara soal wacana legalisasi praktik tajen atau sabung ayam di Bali. Ia dengan tegas menolak wacana tersebut.
“Jangan,” tegas Koster saat ditemui di Pesta Kesenian Bali (PKB) 2025 di Taman Budaya, Art Center, Denpasar, Sabtu (21/6/2025).
Koster menilai, legalisasi tajen bukan perkara sederhana dan perlu dikaji secara matang sebelum dibahas lebih lanjut.
“Harus dikaji dulu itu,” tambahnya.
Sebelumnya, wacana legalisasi tajen sebelumnya disuarakan Anggota DPRD Bali dari Fraksi Golkar, Agung Bagus Pratiksa Linggih alias Ajus Linggih. Ia menyebut praktik tajen selama ini berada di wilayah abu-abu hukum, padahal merupakan bagian dari budaya masyarakat Bali.
“Mendorong untuk melegalkan tajen itu tentu dengan beberapa alasan. Karena memang tajen itu merupakan bagian dari budaya Bali. Karena banyak yang metoh itu kan untuk punia juga ke kebutuhan upacara,” kata Ajus Linggih di Buleleng, Sabtu (21/6).
Ajus menilai absennya regulasi membuat praktik tajen kerap disalahgunakan oleh oknum tertentu demi keuntungan pribadi. Ia pun berpandangan legalisasi tajen justru akan memberi dampak positif bagi masyarakat.
“Sehingga tajen ini menurut saya daripada dimanfaatkan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, mendingan hasilnya dikembalikan lagi ke masyarakat dalam bentuk pendapatan daerah dan dalam bentuk hibah ke masyarakat. Sehingga masyarakat bisa mendapatkan hasilnya secara menyeluruh,” ujarnya.
Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.