Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram mengucurkan anggaran Rp 250 juta untuk membangun hunian sementara (huntara) bagi warga terdampak penggusuran di Lingkungan Pondok Prasi, Kelurahan Bintaro, Kecamatan Ampenan, Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Kalau tidak salah informasi dari Pak Kadis (Perkim Mataram) anggarannya sekitar Rp 250 juta untuk huntara 20 kamar ini. Anggaran ini tidak include toilet dan konsol tambahan karena yang akan mengerjakan (toilet dan konsol) PUPR,” kata Camat Ampenan, Muzakkir Walad, saat dikonfirmasi, Kamis (19/6/2025).
Muzakkir menjelaskan pembangunan huntara telah dilakukan sejak pekan lalu. Nantinya, huntara ini memiliki 20 kamar tidur untuk 20 kepala keluarga (KK). Lalu, ada enam toilet lokal yang akan dibangun di barat dan timur huntara.
“Insyaallah, Rabu (25/6/2025) huntara ini sudah bisa ditempati (warga terdampak penggusuran di Lingkungan Pondok Prasi),” jelas Muzakkir.
Tak hanya membangun 20 kamar huntara hingga MCK, Pemkot Mataram juga akan memberikan berugak tiag enam alias berugak sekenem. “Rencananya pak wali kota akan dicarikan empat (berugak) sekenem, jadi warga di huntara ini bisa menyambut tamunya di sana,” tutur Muzakkir.
Diberitakan sebelumnya, Pemkot Mataram mulai membangun huntara bagi warga terdampak penggusuran di Lingkungan Pondok Prasi, Kelurahan Bintaro, Kecamatan Ampenan, Mataram, NTB.
Huntara tersebut dibangun di sebelah utara area playground di Rusunawa Ampenan. Pembangunan dilakukan atas instruksi langsung Wali Kota Mataram Mohan Roliskana.