Seorang ibu rumah tangga bernama ET (44) alias Emi dan anak perempuannya IKK (15) dikeroyok satu keluarga tetangganya di Desa Penfui Timur, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Akibat kejadian itu, Emi sempat pingsan dan mengalami sesak napas.
Peristiwa pengeroyokan terjadi pada Selasa (17/6/2025) sekitar pukul 17.30 Wita di Jalan Fioreti, RT 09, RW 03. Pelaku diduga adalah WS, istrinya AGS, dan anaknya AS.
Korban menceritakan, kejadian bermula saat ia dan anaknya sedang melintas di depan rumah pelaku. Tiba-tiba, Agnes menghadang mereka dan menuduh IKK mencuri alat pemotong rambut.
AGS meminta Emi untuk mendidik anaknya. Namun, tuduhan itu langsung dibantah oleh Emi. Ia menyatakan tuduhan pencurian tidak bisa dibuktikan tanpa penangkapan langsung.
Perdebatan pun tak terhindarkan hingga berubah menjadi pengeroyokan. Tiga pelaku diduga menganiaya Emi dan IKK secara brutal.
“Mereka keroyok saya secara brutal. Setelah pengeroyokan saya pingsan, sesak napas, dan kepala pusing,” ujar Emi seusai melapor ke Polres Kupang, Selasa malam.
Emi mengatakan ia sempat diinjak-injak dan dicekik. Ia hanya bisa lolos setelah menggigit tangan salah satu pelaku.
“Saat itu saya hampir mati karena mereka sudah cekik dan apit saya di tembok rumah. Beruntung saya selamat karena sempat menggigit tangan salah satu pelaku baru mereka lepaskan saya,” ungkapnya.
Sementara itu, IKK juga mengalami kekerasan fisik. Ia dipukul di bagian wajah dan dicekik hingga mengalami nyeri di kepala dan leher.
“Anak saya juga kena pukul parah. Saya tidak bisa bela karena posisi mereka banyak orang,” kata Emi.
Setelah kejadian, keluarga membawa Emi dan IKK ke Polsek Kupang Tengah untuk melapor, sebelum diteruskan ke Polres Kupang. Keduanya lalu dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara (RSB) Titus Uly Kupang untuk divisum.
Pantauan infoBali, pada Selasa malam sekitar pukul 23.52 Wita, polisi mendampingi korban ke rumah sakit. Emi yang tampak lemas nyaris terjatuh saat hendak naik ke mobil polisi dan harus dibantu petugas.
“Tadi habis visum, polisi bilang langsung mau buat berita acara pemeriksaan (BAP), tapi karena kondisi saya masih parah, makanya saya minta untuk istirahat dulu. Jadi nanti hari Jumat ini baru mau BAP di Polres Kupang,” tutur Emi.
Kapolres Kupang AKBP Rudi Junus Jacoc Ledo membenarkan adanya laporan dari korban. Ia memastikan pihaknya telah memeriksa saksi dan melakukan visum terhadap para korban.
“Laporannya kami sudah terima. Tadi saya cek Kasat Reskrim Polres Kupang dan sudah ada pemeriksaan saksi-saksi,” kata Rudi kepada infoBali, Rabu (18/6/2025).
Rudi menegaskan pihaknya akan mengatensi kasus tersebut karena melibatkan perempuan dan anak.
“Kasus itu kan korbannya perempuan dan anak, jadi itu diatensi. Nanti perkembangannya akan dikirim melalui SP2HP,” pungkas Rudi.