7 Insiden Kapal Pinisi Tenggelam di Labuan Bajo Sepanjang 2025

Posted on

Duka kembali menyelimuti dunia perairan Indonesia. Kapal pinisi Putri Sakinah yang mengangkut turis asing tenggelam di Selat Pulau Padar, Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Pencarian korban terus dilakukan hingga saat ini. Fernando Martin Carerras, pelatih Valencia (B) CF dan keluarganya menjadi korban tenggelamnya Putri Sakinah. Martin dan dua putranya masih hilang. Sementara istri dan satu putrinya selamat, sedangkan satu putrinya lagi ditemukan tewas.

Peristiwa tenggelamnya Putri Sakinah ini menambah deretan daftar kapal tenggelam di Labuan Bajo selama 2025. Tercatat ada 5 peristiwa tenggelamnya kapal di Labuan Bajo.

Berikut beberapa catatan mengenai tenggelamnya kapal pinisi di wilayah perairan Labuan Bajo yang berhasil infoBali rangkum.

1. Kapal Presley Jalasena (31 Januari)

Kapal pinisi bernama Presley Jalasena hancur diterjang gelombang di perairan Labuan Bajo, Manggarai Barat, Jumat (31/1/2024) sekitar pukul 03.00 Wita.

Kapal itu sedang berlabuh di perairan Kampung Ujung lalu diterjang gelombang dan angin kencang hingga terhempas hingga ke tepi pantai. Pinisi itu berbenturan dengan tanggul yang terbuat dari susunan batu-batu besar hingga menyebabkan kapal hancur.

Terdapat dua anak buah kapal (ABK) di pinisi tersebut. Beruntung mereka berhasil selamat.

2. KM Raja Bintang 02 (22 Maret)

Insiden kapal tenggelam kembali terjadi pada Maret. Kapal pinisi Raja Bintang 02 yang mengangkut sepuluh wisatawan beserta lima awak kapal tenggelam pada Sabtu (22/3/2025) pada pukul 01.00 Wita. Insiden ini berlokasi di sekitar Pulau kelor, Labuan Bajo, Manggarai Barat,NTT. Beruntung para korban dapat dievakuasi dengan selamat.

Kepala KSOP III Labuan Bajo, Stephanus Risdiyanto menjelaskan bahwa cuaca dalam keadaan menjelang hujan dan disertai angin kencang. Kapal Raja Bintang 02 tidak kuat melawan laju angin.

Kapal kandas dan terbalik, terdampar di atas karang” pungkas Stephanus.

3. KM Wafil Putra (14 Mei)

Kapal Motor (KM) Wafil Putra mengalami peristiwa tenggelam di perairan Desa Batu Tiga, Kecamatan Boleng, Manggarai Barat, NTT. Kejadian ini berlangsung pada Rabu (14/05/2025).

Seluruh penumpang dan awak kapal pinisi ini berhasil dievakuasi dengan selamat pada pukul 23.00 Wita. Para penumpang merupakan wisatawan mancanegara dengan seorang pemandu wisata.

Adapun penyebab dari tenggelamnya kapal tersebut adalah kesalahan navigasi oleh kru kapal. Hal ini menyebabkan kapal menabrak karang dan diduga mengalami kebocoran pada lambung kapal. KM Wafil Putra sedianya menuju ke Lombok setelah bertolak dari Labuan Bajo.

4. Kapal Pinisi Bahari Angin Mamiri (29 Juni)

Sebuah kapal pinisi tenggelam di perairan antara Pulau Mawan dan Tanjung Lokima, Taman Nasional (TN) Komodo, Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT. Kapal Pinisi Bahari Angin Mamiri yang membawa wisatawan itu harus kandas dihantam gelombang.

Total penumpang dalam kapal tersebut adalah 12 orang. Delapan di antaranya merupakan wisatawan dari Spanyol dan China, serta empat pemandu wisata dan siswa magang. Beruntung seluruh penumpang dapat dievakuasi dengan selamat.

Adapun kronologi kejadian, kapal berangkat dari Pelabuhan Marina Labuan Bajo sekitar pukul 10.00 Wita menuju ke Pulau Komodo. Kemudian pada pukul 13.30 Wita kapal tenggelam di perairan Pulau Mawan dan Tanjung Lokima.

5. Kapal Pinisi Alam Kita 03 (28 Agustus)

Tragedi tenggelamnya Kapal Pinisi Alam Kita 03 terjadi pada Kamis (28/8/2025) pagi. Penyebab dari tenggelamnya kapal ini adalah kebocoran lambung kapal dan air yang masuk tidak dapat dipompa keluar.

“Tidak bisa dipompa dikarenakan pompa alkon yang rusak.” ungkap Kepala KSOP Kelas III Labuan Bajo, Stephanus Risdiyanto.

Pada saat kejadian, hanya ada lima orang di kapal yang sedang bersandar tersebut. Kapal tersebut lantas diamankan dengan ditarik oleh kapal KSOP, Lanal, dan Polair di area labuh dan diikat di-mooring dengan aman.

6. KM Putri Sakinah (26 Desember)

Insiden kapal pinisi tenggelam kali ini menyita perhatian Internasional. Sebab salah satu korbannya adalah pelatih klub bola Valencia (B) CF. Pencarian terhadap Martin Carreras dan dua anaknya terus dilakukan hingga sekarang.

KM Putri Sakinah mengangkut sebelas orang yang termasuk kru kapal. Awalnya kapal bertolak dari Pelabuhan Labuan Bajo pada Jumat (26/12) dan sempat singgah di Pulau Kalong.

Pada pukul 20.30 Wita, kapal kembali berlayar menuju Pulau Padar. Namun, mesin kapal mati setelah 30 menit berlayar. Akibatnya kapal tidak dapat bermanuver saat gelombang mendadak tinggi. Kapal dihantam dua gelombang dan akhirnya miring ke samping lalu tenggelam.

Mar, istri dari Martin Carreras, berhasil selamat bersama dengan putri bungsu mereka. Begitu juga dengan pemandu wisata dan bersama-sama menaiki sekoci. Namun, Martin bersama ketiga anaknya yang lain tidak nampak di permukaan. Diduga mereka terjebak di dalam kabin kapal.

Senin (29/12/2025) sore diperoleh kabar mengenai telah teridentifikasi salah satu jenazah yang merupakan anak dari Mar dan Martin. “(Hasil identifikasi) confirm salah satu anak korban.” ungkap Budi Widjaja yang merupakan Ketua DPC Gahawisri.

Namun hingga artikel ini ditulis, kabar mengenai Martin dan dua anaknya masih belum menemui titik terang.

7. KM Dewi Anjani (29 Desember)

Kabar terbaru datang dari KM Dewi Anjani yang tenggelam di Dermaga Pink, Pelabuhan Marina Waterfront Labuan Bajo, Manggarai Barat, pada Senin (29/12/2025) pagi.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Penyebab dari tenggelamnya kapal karena tidak ada kru yang memompa air. Sehingga kapal secara perlahan tenggelam. Hal ini terjadi karena semua anak buah kapal ketiduran.

Saat artikel ini ditulis, KM Dewi Anjani masih belum dievakuasi dari tempatnya tenggelam. Petugas penyelamat masih berfokus pada pencarian korban KM Putri Sakinah.

Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi

3. KM Wafil Putra (14 Mei)

Kapal Motor (KM) Wafil Putra mengalami peristiwa tenggelam di perairan Desa Batu Tiga, Kecamatan Boleng, Manggarai Barat, NTT. Kejadian ini berlangsung pada Rabu (14/05/2025).

Seluruh penumpang dan awak kapal pinisi ini berhasil dievakuasi dengan selamat pada pukul 23.00 Wita. Para penumpang merupakan wisatawan mancanegara dengan seorang pemandu wisata.

Adapun penyebab dari tenggelamnya kapal tersebut adalah kesalahan navigasi oleh kru kapal. Hal ini menyebabkan kapal menabrak karang dan diduga mengalami kebocoran pada lambung kapal. KM Wafil Putra sedianya menuju ke Lombok setelah bertolak dari Labuan Bajo.

4. Kapal Pinisi Bahari Angin Mamiri (29 Juni)

Sebuah kapal pinisi tenggelam di perairan antara Pulau Mawan dan Tanjung Lokima, Taman Nasional (TN) Komodo, Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT. Kapal Pinisi Bahari Angin Mamiri yang membawa wisatawan itu harus kandas dihantam gelombang.

Total penumpang dalam kapal tersebut adalah 12 orang. Delapan di antaranya merupakan wisatawan dari Spanyol dan China, serta empat pemandu wisata dan siswa magang. Beruntung seluruh penumpang dapat dievakuasi dengan selamat.

Adapun kronologi kejadian, kapal berangkat dari Pelabuhan Marina Labuan Bajo sekitar pukul 10.00 Wita menuju ke Pulau Komodo. Kemudian pada pukul 13.30 Wita kapal tenggelam di perairan Pulau Mawan dan Tanjung Lokima.

5. Kapal Pinisi Alam Kita 03 (28 Agustus)

Tragedi tenggelamnya Kapal Pinisi Alam Kita 03 terjadi pada Kamis (28/8/2025) pagi. Penyebab dari tenggelamnya kapal ini adalah kebocoran lambung kapal dan air yang masuk tidak dapat dipompa keluar.

“Tidak bisa dipompa dikarenakan pompa alkon yang rusak.” ungkap Kepala KSOP Kelas III Labuan Bajo, Stephanus Risdiyanto.

Pada saat kejadian, hanya ada lima orang di kapal yang sedang bersandar tersebut. Kapal tersebut lantas diamankan dengan ditarik oleh kapal KSOP, Lanal, dan Polair di area labuh dan diikat di-mooring dengan aman.

Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi

6. KM Putri Sakinah (26 Desember)

Insiden kapal pinisi tenggelam kali ini menyita perhatian Internasional. Sebab salah satu korbannya adalah pelatih klub bola Valencia (B) CF. Pencarian terhadap Martin Carreras dan dua anaknya terus dilakukan hingga sekarang.

KM Putri Sakinah mengangkut sebelas orang yang termasuk kru kapal. Awalnya kapal bertolak dari Pelabuhan Labuan Bajo pada Jumat (26/12) dan sempat singgah di Pulau Kalong.

Pada pukul 20.30 Wita, kapal kembali berlayar menuju Pulau Padar. Namun, mesin kapal mati setelah 30 menit berlayar. Akibatnya kapal tidak dapat bermanuver saat gelombang mendadak tinggi. Kapal dihantam dua gelombang dan akhirnya miring ke samping lalu tenggelam.

Mar, istri dari Martin Carreras, berhasil selamat bersama dengan putri bungsu mereka. Begitu juga dengan pemandu wisata dan bersama-sama menaiki sekoci. Namun, Martin bersama ketiga anaknya yang lain tidak nampak di permukaan. Diduga mereka terjebak di dalam kabin kapal.

Senin (29/12/2025) sore diperoleh kabar mengenai telah teridentifikasi salah satu jenazah yang merupakan anak dari Mar dan Martin. “(Hasil identifikasi) confirm salah satu anak korban.” ungkap Budi Widjaja yang merupakan Ketua DPC Gahawisri.

Namun hingga artikel ini ditulis, kabar mengenai Martin dan dua anaknya masih belum menemui titik terang.

7. KM Dewi Anjani (29 Desember)

Kabar terbaru datang dari KM Dewi Anjani yang tenggelam di Dermaga Pink, Pelabuhan Marina Waterfront Labuan Bajo, Manggarai Barat, pada Senin (29/12/2025) pagi.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Penyebab dari tenggelamnya kapal karena tidak ada kru yang memompa air. Sehingga kapal secara perlahan tenggelam. Hal ini terjadi karena semua anak buah kapal ketiduran.

Saat artikel ini ditulis, KM Dewi Anjani masih belum dievakuasi dari tempatnya tenggelam. Petugas penyelamat masih berfokus pada pencarian korban KM Putri Sakinah.

Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi