Sebanyak 500 sekolah di Nusa Tenggara Timur (NTT) akan menerima program revitalisasi dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) pada tahun 2025.
Hal ini disampaikan Wamendikdasmen Atip Latipulhayat dalam Rapat Koordinasi Percepatan Implementasi Pemerintah Pusat di NTT, yang digelar di Kupang, Rabu (6/8/2025).
Atip mengatakan revitalisasi sekolah akan dilakukan secara fisik dengan anggaran mencapai Rp 615 miliar. Selain revitalisasi, pemerintah juga akan membangun dua sekolah baru di wilayah NTT.
“Salah satunya ada di NTT, sekitar 500 unit sekolah direvitalisasi fisik tahun ini, jadi kalau dinilai dengan uang sekitar Rp 615 miliar untuk tahun ini di NTT totalnya, dan ada bangun dua sekolah baru,” kata Atip.
Menurut Atip, program revitalisasi sekolah ini merupakan bagian dari astacita Presiden Prabowo Subianto di bidang pendidikan. Ia menambahkan, saat ini Kemendikdasmen juga sedang mendorong digitalisasi pendidikan di seluruh Indonesia.
“Salah satu dari program astacita Pak Presiden itu terkait dengan pendidikan. Sementara yang sedang berjalan pada Dikdasmen adalah digitalisasi pendidikan di Indonesia,” ujarnya.
Atip juga menyoroti keberlanjutan Program Indonesia Pintar (PIP). Ia menyebut program tersebut terbukti efektif dalam mencegah anak putus sekolah, sehingga jumlah penerima manfaatnya akan ditingkatkan.
“Untuk PIP adalah program yang terus-menerus dilaksanakan dan akan kami tingkatkan jumlahnya, karena terbukti sangat membantu dalam proses pendidikan dan mencegah ATS (anak putus sekolah),” tambahnya.