Ratusan kepala keluarga (KK) di Kecamatan Ampenan, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), terdampak banjir rob. Rumah-rumah warga rusak diterjang banjir akibat air laut pasang hari ini.
Selain itu, salah satu jalan di Lingkungan Bintaro, Mataram, juga rusak terkena hempasan ombak setinggi 5 meter lebih. Warga yang terdampak banjir rob dievakuasi ke rumah keluarga terdekat.
“Ya, hampir 500 KK terdampak banjir rob. Tinggi gelombang kemarin sampai 5 meter lebih, itu cukup tinggi,” kata Camat Ampenan, Muzakkir Walad, saat dikonfirmasi, Selasa (4/11/2025).
“Sejauh ini, masyarakat sudah kami evakuasi ke rumah keluarga terdekat,” imbuhnya.
Muzakkir mengungkapkan ratusan KK yang terdampak banjir rob itu tersebar di seluruh lingkungan yang ada di Kecamatan Ampenan. Dia memastikan ratusan warga terdampak air rob mendapatkan bantuan sandang serta pangan dari pemerintah.
“Dampaknya tersebar dari Lingkungan Bugis sampai Bintaro Jaya. Ada juga jalan (ambles) sepanjang 130 meter sampai 150 meter,” ujarnya.
Muzakkir mengimbau kepada warga Ampenan untuk tidak mendekati area pantai di tengah cuaca ekstrem seperti saat ini. Ia juga mengingatkan nelayan untuk tidak melaut hingga cuaca membaik.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid memprediksi sejumlah wilayah di NTB dilanda banjir rob pada 3-12 November 2025. BMKG memprediksi cuaca di wilayah Lembar berpotensi diguyur hujan sedang.
Kemudian, gelombang tinggi 2,5-4 meter diprediksi terjadi di wilayah perairan Ampenan, Sekarbela, Gerung, Lembar, Pemenang, Jerowaru, dan Labuhan Lombok.
“Dengan adanya fenomena tersebut, masyarakat di sekitar pesisir Lombok dan pesisir Bima, bantaran sungai dan daerah yang lebih rendah diimbau agar tetap waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari pasang air laut maksimum,” ujar Kepala Stasiun Meteorologi ZAM, Satria Topan Primadi, Selasa.
“Dampaknya tersebar dari Lingkungan Bugis sampai Bintaro Jaya. Ada juga jalan (ambles) sepanjang 130 meter sampai 150 meter,” ujarnya.
Muzakkir mengimbau kepada warga Ampenan untuk tidak mendekati area pantai di tengah cuaca ekstrem seperti saat ini. Ia juga mengingatkan nelayan untuk tidak melaut hingga cuaca membaik.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid memprediksi sejumlah wilayah di NTB dilanda banjir rob pada 3-12 November 2025. BMKG memprediksi cuaca di wilayah Lembar berpotensi diguyur hujan sedang.
Kemudian, gelombang tinggi 2,5-4 meter diprediksi terjadi di wilayah perairan Ampenan, Sekarbela, Gerung, Lembar, Pemenang, Jerowaru, dan Labuhan Lombok.
“Dengan adanya fenomena tersebut, masyarakat di sekitar pesisir Lombok dan pesisir Bima, bantaran sungai dan daerah yang lebih rendah diimbau agar tetap waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari pasang air laut maksimum,” ujar Kepala Stasiun Meteorologi ZAM, Satria Topan Primadi, Selasa.






