Orang tua kini semakin kesulitan mengontrol durasi anak dalam bermain gawai atau HP. Paparan gawai yang berlebihan, seperti menonton konten yang tidak sesuai usia serta bermain gim yang sarat kekerasan, berpotensi memicu anak menjadi pelaku kekerasan. Kondisi ini diperparah ketika orang tua justru merespons dengan tindakan kekerasan, seperti mencubit atau membentak.
Menurut Lia Latifa dari Konmas PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak), terdapat lima tips pencegahan kekerasan yang dapat membantu orang tua mengatur durasi anak bermain gawai tanpa kekerasan.
“Banyak orang tua yang kebingungan membatasi anak menggunakan gawai, caranya mudah saja. Pertama biasakan anak lepas dari gawai saat waktu ibadah, tidak memasang kunci layar, jaga jarak layar gawai dengan wajah anak, batasi waktu anak bermain gawai, terakhir berikan makanan yang bergizi,” ujar Lia Latifa saat seminar Pencegahan dan Penanganan Tindak Kekerasan Pada Anak di Gedung BKSPDM Bali, Senin (15/12/2025).
Ia menekankan, penggunaan metode kekerasan justru membuat anak menganggap perilaku tersebut sebagai hal yang normal dan wajar diterapkan dalam lingkungan sosial. Lima upaya ini dinilai dapat membantu orang tua mengontrol anak tanpa kekerasan. Berikut lima tipsnya:
Anak dibiasakan menghentikan penggunaan gawai saat waktu ibadah. Misalnya, bagi umat Muslim, anak diarahkan berhenti bermain gawai saat mendengar azan. Bagi umat Hindu dan Kristen, anak diupayakan fokus saat melaksanakan ibadah. Kebiasaan ini dapat diterapkan pada kepercayaan apa pun karena melatih disiplin, kontrol diri, dan fokus beribadah.
Orang tua disarankan tidak memasang kunci layar pada gawai yang digunakan anak. Cara ini memudahkan pengawasan terhadap aktivitas anak, sehingga orang tua dapat lebih cepat membatasi akses konten yang tidak sesuai usia, gim yang mengandung kekerasan, serta menghindarkan anak dari konten pornografi.
Pastikan jarak antara gawai dan wajah anak sekitar dua jengkal tangan. Selain menjaga kesehatan mata, langkah ini juga dapat meminimalisir ketergantungan anak terhadap gawai.
Orang tua perlu membuat aturan durasi penggunaan gawai. Lia menyarankan anak usia balita hingga sekolah dasar menggunakan gawai selama satu hingga dua jam per hari.
Selain empat tips tersebut, orang tua juga perlu memberikan asupan gizi seimbang, seperti buah dan sayur. Gizi seimbang membantu menjaga kesehatan fisik dan emosi anak serta mendukung pengelolaan perilaku sehari-hari.






