Lima kecamatan di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), dilanda bencana kekeringan. Empat di antaranya, yakni Gerung, Lembar, Batu Layar, dan Sekotong menjadi yang paling terdampak. Sebanyak 204.000 liter air bersih telah disalurkan kepada masyarakat yang dilanda kekeringan.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Barat, Sabidin, mengatakan tahun ini memang terjadi fenomena kemarau basah. Namun, lima kecamatan tersebut tetap dilanda kekeringan sejak akhir Juli lalu.
“Memang kemarau sekarang ini disebut kemarau basah, artinya hari tanpa hujannya itu pendek, kadang seminggu ada aja hujan. Akan tetapi, meskipun hujan, belum sepenuhnya bisa mengisi sumur,” jelas Sabidin, Kamis (11/9/2025).
Sabidin mengatakan penyaluran air dilakukan dua kali dalam seminggu dengan jumlah 10.000 liter air. Air bersih disalurkan ke tempat penampungan yang sudah disediakan atau di kantor desa setempat.
BPBD Lombok Barat dalam penyaluran air bersih juga dibantu oleh beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) lainnya, seperti Dinas Pemadaman dan Kebakaran, Dinas Sosial, dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH).
Sabidin mengatakan musim kemarau pada tahun ini diperkirakan selesai pada November seusai analisis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Sehingga, ia meminta agar masyarakat agar tetap bersabar.
“Ya tinggal sebentarlah. Nggak seperti tahun lalu,” terang Sabidin.
