450 KK Terdampak Banjir di Lombok Barat, Dua Rumah Rusak Parah

Posted on

Banjir bandang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, pada Sabtu (6/7/2025), menyebabkan sedikitnya 450 kepala keluarga (KK) terdampak. Data tersebut disampaikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Barat.

Kepala BPDB Lombok Barat, Sabidin, menyebut banjir terjadi di dua kecamatan, yaitu Labuapi dan Narmada. Di Kecamatan Labuapi mencakup Desa Bajur, Desa Merembu, dan Desa Bengkel. Sementara di Kecamatan Narmada terjadi di Desa Lembuak, Desa Sembung, dan Desa Gerimax.

Sabidin mengatakan selain merendam rumah warga, banjir juga menggenangi sejumlah fasilitas umum, termasuk sekolah. Tercatat dua rumah mengalami kerusakan parah. Hingga saat ini, ada dua rumah milik warga rusak parah akibat banjir.

“Kami bisa berikan bantuan berupa spandek, kayu (untuk rumah yang rusak). Petugas juga menyedot air di wilayah Labuapi, di SDN 2 Perampuan, itu air masuk ke dalam,” ujar Sabidin.

Menurut Subadin, banjir yang melanda Lombok Barat tidak separah di Kota Mataram. Namun, banjir di Lombok Barat disebabkan oleh tumpukan sampah yang menyumbat saluran air.

“Beda dengan Mataram, hujan dari pagi sampai sore lebat, pasti banjir. Kalau Lombok Barat nggak, kecuali tiga hari berturut-turut lebat. Kemudian hujan terjadi juga di Lombok Tengah, kan hulu sungai kita di Lombok Tengah,” jelas Subadin.

Subadin juga sudah turun ke lokasi untuk memberikan bantuan terhadap warga yang terdampak berupa sembako, selimut, dan tikar. Dia juga sudah berkoordinasi dengan PT Air Minum Giri Menang untuk turun melakukan pengecekan terhadap saluran air minum warga.

Sementara itu, Nabil, salah seorang ibu rumah tangga yang terimbas banjir di Desa Lembuak, Kecamatan Narmada, menuturkan bahwa banjir di sekitar rumahnya tidak berlangsung lama. “Tadi malam sudah surut,” tuturnya.

Meskipun singkat, Nabil menuturkan tembok depan rumahnya ikut amblas akibat banjir. Barang-barang miliknya juga tidak sempat diselamatkan, hanya dokumen penting yang jadi prioritas. Akibatnya, Nabil mengalami kerugian sekitar puluhan juta.

“Puluhan juta (kerugian). Soalnya semua isi rumah, semua elektronik, motor dua, sofa (terendam),” ungkapnya.

Warga lainnya, Manda, yang tinggal di Desa Nyurlembang, berbatasan langsung dengan Desa Lembuak, menyampaikan bahwa banjir sempat mencapai ketinggian 1,5 meter di Desa Lembuak. Ia sempat terjebak karena tidak bisa melewati banjir untuk kembali ke desanya.

Meski desanya tidak terendam banjir, Manda menyebut hujan deras dua hari terakhir menyebabkan longsor di bagian belakang rumahnya.

“Tanah belakang rumahku longsor meskipun nggak banjir,” tandas Manda.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *