Angka kecelakaan lalu lintas (lakalantas) di Jembrana, Bali, terbilang tinggi dan memprihatinkan. Sebanyak 38 nyawa melayang di Jalan Denpasar-Gilimanuk dalam sembilan bulan terakhir atau sejak Januari hingga September 2025.
Kasus lakalantas ini tak hanya melibatkan pengendara dewasa, tetapi juga sejumlah pelajar atau anak di bawah umur. Tingginya keterlibatan pelajar ini menjadi sorotan utama Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Jembrana.
Data yang didapatkan infoBali dari Satlantas Polres Jembrana, total kasus kecelakaan yang terjadi selama periode Januari 2025 hingga 28 Oktober 2025 mencapai 385 kejadian. Rata-rata terjadi 20 hingga 40 peristiwa lakalantas dalam sebulan.
Jika dirinci berdasarkan kategori korban, tercatat meninggal dunia sebanyak 38 orang, luka berat 1 orang, luka ringan 504 orang. Sementara, kerugian akibat ratusan kecelakaan ini diperkirakan mencapai Rp 1,1 miliar.
Kasat Lantas Polres Jembrana, Iptu Aldri Setiawan, mengakui secara umum kasus lakalantas tahun ini menurun dibandingkan tahun lalu. Namun, Aldri menyoroti peningkatan kasus yang melibatkan anak sekolah hingga mahasiswa.
“Secara umum, kasus kecelakaan memang banyak terjadi di jalur nasional Denpasar-Gilimanuk, tetapi tahun ini menurun dibandingkan tahun lalu. Tahun ini kecelakaan melibatkan anak sekolah hingga mahasiswa,” ungkap Aldri saat dikonfirmasi infoBali, Kamis (30/10/2025).
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
Polres Jembrana berinisiatif melaksanakan kegiatan Jembrana Safety Riding dalam upaya menekan angka kecelakan. Hal itu dilakukan sebagai upaya megedukasi masyarakat agar tertib berlalu lintas dan mengingatkan dampak fatal dari lakalantas.
Selain edukasi, Aldri juga mengajak seluruh sekolah untuk mencontoh langkah yang sudah diambil Sekolah Menengah Pertama (SMP) 2 Pekutatan yang menerapkan inovasi angkutan sekolah.
“Meskipun itu swadaya dari orang tua dan sekolah, tetapi ini bisa menjadi acuan membuat program serupa guna mencegah kecelakaan lalu lintas yang melibatkan pelajar dan meningkatkan tertib berlalu lintas di Jembrana,” jelas Aldri.






