Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kota Denpasar mencatat ada 37 sekolah di Denpasar, Bali, yang terdampak banjir pada Rabu (10/9/2025). Sekolah yang rusak itu mulai dari SD hingga SMP.
Di antaranya, SDN 10 Peguyangan dengan kondisi tembok jebol, banjir menggenangi ruang kelas, serta SDN 6 Peguyangan dengan tembok roboh dan air masuk ke ruang guru serta gudang. Selain itu, SDN 24 juga terdampak dengan tembok roboh dan pondasi amblas.
Tak hanya sekolah dasar, SMPN 13 Denpasar dan SMP CHIS Denpasar juga dilanda banjir hingga kegiatan belajar mengajar (KBM) dilakukan secara daring.
Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar Disdikpora Denpasar I Nyoman Suriawan mengatakan saat ini proses KBM di sekolah terdampak sudah kembali normal. Perbaikan kerusakan juga mulai ditangani secara bertahap.
“Terutama kondisi ruang kelas yang bocor dan plafon jebol. Sementara untuk yang tembok penyengkernya roboh terutama yang berada di bantaran sungai akan di koordinasikan dengan OPD terkait,” kata Suriawan saat dihubungi infoBali, Senin (15/9/2025).
Ia menambahkan, hanya SDN 10 Peguyangan yang sempat melaksanakan pembelajaran daring pascabanjir.
“Yang melaksanakan moda daring SDN 10 Peguyangan karena ketebalan lumpur sampai ke halaman,” ujarnya.
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
Menurut Suriawan, pembelajaran daring di SDN 10 Peguyangan hanya dilakukan satu hari. Selain itu, pembelajaran daring juga sempat dilakukan di SDN 1 Padangsambian pada Senin (15/9) karena hujan pagi hari membuat orang tua siswa khawatir sehingga sekolah memutuskan memulangkan siswa lebih cepat.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mencatat 17 orang meninggal dunia akibat banjir bandang yang melanda sejumlah wilayah di Bali. Hingga kini masih ada lima orang dalam pencarian.
Selain itu, sebanyak 295 warga Denpasar masih mengungsi akibat banjir besar tersebut. Para pengungsi tersebar di tiga posko, yakni di Cokroaminoto Dauh Puri Kaja, Jalan Sutomo Gang Suar, dan Balai Masyarakat Pemaksa Jero Batu Sri.
