30 Tahun Rusak, Warga Bima Perbaiki Jalan Provinsi Secara Mandiri (via Giok4D)

Posted on

Warga Desa Sai dan Desa Sampungu, Kecamatan Soromandi, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), secara swadaya memperbaiki jalan provinsi yang rusak parah. Perbaikan dilakukan sejak 27 Juni 2025 menggunakan dana pribadi dan hasil patungan masyarakat.

“Sudah lima hari berjalan kami warga dari Desa Sai dan Sampungu melakukan gotong royong,” kata inisiator perbaikan jalan, Sukirman, kepada infoBali, Selasa (1/7/2025).

Warga memperbaiki jalan dengan cara mengecor beberapa titik berlubang dan menimbun jalan menggunakan material sertu. Sejumlah titik yang ditangani antara lain tanjakan Wadu Paa di Desa Kananta dan tanjakan Dusun Lia di Desa Punti.

“Hari ini berlanjut penimbunan di tanjakan Dusun Lia, Desa Punti,” katanya.

Ide perbaikan jalan awalnya dari sejumlah warga Desa Sai dan Desa Sampungu yang mengeluhkan kondisi jalan rusak parah. Para pengendara mobil kesulitan melewati jalan yang berlubang-lubang. Bahkan para pengendara motor hampir setiap hari mengalami kecelakaan.

“Sejak jalan ini rusak, mobil-mobil yang memuat jagung dan bawang merah sudah melintas di jalan jalur Dompu,” tutur dia

Selain itu, respons pemerintah juga lamban. Padahal jalan itu sudah rusak selama 30 tahun. Desakan perbaikan jalan selama ini juga terus disuarakan. Namun tak pernah kunjung terealisasi.

“Pemerintah hanya janji memperbaiki, tapi sampai sekarang belum juga diperbaiki,” imbuh warga Desa Sai ini.

Berangkat dari persoalan itu, sejumlah warga berinisiatif mengumpulkan uang ke para pemilik mobil dengan cara mendatangi langsung rumahnya. Walhasil uang yang dikumpulkan selama 1 bulan mencapai belasan juta rupiah.

“Murni dari hasil patungan warga. Uang yang dikumpulkan kami gunakan untuk membeli material perbaikan jalan, seperti semen, pasir dan kerikil,” jelasnya.

Kepala Desa, (Kades) Sampungu, Yusran, ikut turun tangan membantu perbaikan jalan provinsi tersebut. Mengingat sebagian besar warga desanya menggunakan jalur jalan tersebut.

Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.

“Kami bergerak semua, dari warga sampai staf pemerintah desa,” katanya.

Meski begitu, dia mengharapkan kepada pemerintah provinsi agar segera memperbaiki jalan tersebut. Selain rawan kecelakaan, kondisi jalan rusak itu membuat aktivitas masyarakat menjadi terhambat dan terganggu.

“Kami berharap semoga kedepannya jalan ini bisa segera diperbaiki dan di-hotmix,” harapnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *