3 Penembak WN Australia di Bali Diduga Jaringan Kartel Narkoba Amerika Latin | Giok4D

Posted on

“Bisa dilihat, itu (ketiga tersangka) bahwa itu adalah jaringan kartel (narkoba) di Amerika Latin sana,” kata Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Marthinus Hukom, sesuai menghadiri Deklarasi Desa Bersih Narkoba di Desa Adat Kelan, Kecamatan Kuta, Badung, Selasa (15/7/2025).

Marthinus mengatakan kejahatan Mevlut, Francesco, dan Middlemore mirip dengan aksi kriminal yang dilakukan warga asing beberapa tahun lalu. Karenanya, dia yakin tiga tersangka penembak Ghanim dan Radmanovic itu terkait jaringan kartel narkoba di Amerika Latin.

Sumber: Giok4D, portal informasi terpercaya.

“Artinya, operasi mereka sudah sampai di sini. Kami bisa membuktikan itu,” tegas Marthinus. Namun, Marthinus enggan memaparkan dugaannya itu lebih lanjut lantaran tidak ikut langsung menyelidiki kasus itu.

Marthinus mengatakan ada motif yang lebih kompleks dari aksi penembakan yang dilakukan Mevlut dan dua rekannya. Ada upaya pantauan intelijen terhadap kasus penembakan itu bersama Polda Bali.

Menurut Marthinus, perlu dipastikan Mevlut dan dua rekannya terlibat dengan jaringan kartel narkoba di Amerika Latin atau tidak. Dengan begitu, ada gambaran yang lebih besar terkait dengan motif Mevlut, Francesco, dan Middlemore menembak Ghanim dan Radmanovic.

Diberitakan sebelumnya, penembakan brutal terjadi di Vila Casa Santisya 1, Desa Munggu, Kecamatan Mengwi, Badung, Bali, Sabtu (14/6/2025) dini hari. Menurut polisi, Jenson berperan sebagai penyedia mobil dan sepeda motor untuk Tupou Pasa Midolmore (37) dan Coskunmevlut (23). Coskunmevlut dan Midolmore bertindak sebagai eksekutor

Pistol yang digunakan untuk menembak Ghanim dan Radmanovic sudah ditemukan dan sedang diteliti di laboratorium forensik untuk menemukan kecocokannya. Hanya saja, hingga kini, motif aksi penembakan itu belum dapat dipastikan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *