26 Turis Tewas dalam Serangan Bersenjata di Pahalgam, Kashmir

Posted on

Sebanyak 26 turis dilaporkan tewas dalam penembakan brutal oleh kelompok bersenjata di Pahalgam , Kashmir, India, pada Selasa (22/4/2025). Pembunuhan itu terjadi sehari setelah Perdana Menteri India Narendra Modi bertemu dengan Wakil Presiden Amerika Serikat JD Vance, yang sedang dalam lawatan empat hari ke India.

Dikutip dari infoNews, seorang pemandu wisata mengatakan dirinya tiba di tempat kejadian setelah mendengar suara tembakan dan membawa beberapa yang terluka pergi dengan menunggang kuda.

“Saya melihat beberapa pria tergeletak di tanah tampak seperti mereka sudah mati,” kata Waheed.

Serangan itu menargetkan turis di Pahalgam, yang terletak sekitar 90 kilometer (55 mil) melalui jalan darat dari kota utama Srinagar.

PM India Langsung Kembali dari Arab

Modi mempersingkat kunjungannya ke Arab Saudi pada hari Selasa menyusul serangan teror di wilayah Jammu dan Kashmir. Dilansir The Star, Rabu (23/4/2025), dalam sebuah posting di media sosial X, Modi menyatakan “Mereka yang berada di balik tindakan keji ini akan diadili.”

“Agenda jahat mereka tidak akan pernah berhasil. Tekad kami untuk memerangi terorisme tidak tergoyahkan dan akan semakin kuat,” tulisnya.

Modi telah melakukan perjalanan ke kota Jeddah di Saudi pada hari Selasa untuk kunjungan selama dua hari.

Pemimpin India tersebut mengadakan pembicaraan bilateral dengan Putra Mahkota Saudi Mohammed Bin Salman sebelum pulang ke New Delhi, ibu kota India pada Selasa malam, menyusul serangan di Kashmir.
Para pemimpin oposisi India menyampaikan kesedihan dan kecaman atas serangan itu.

Pemimpin senior partai Kongres, Sonia Gandhi mengatakan dia “sangat sedih dan hancur” saat mengetahui serangan teror itu dan menggambarkannya sebagai “tindakan pengecut”.

“Seluruh negara bersatu melawan teror. Kita memiliki tekad yang kuat untuk mengalahkan kekuatan yang memecah belah dan kejam ini. Kita perlu bekerja untuk membangun konsensus sosial yang luas melawan teror yang ada di masa lalu,” kata Gandhi.

Trump Kutuk Aksi Kelompok Bersenjata

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengutuk penyerangan oleh kelompok bersenjata di kawasan wisata Pahalgam, Kashmir. Trump menjanjikan dukungannya kepada India setelah sedikitnya 24 orang terbunuh dalam peristiwa tersebut.

“Berita yang sangat mengganggu dari Kashmir,” kata Trump, Rabu (23/4/2025).

“Amerika Serikat berdiri teguh bersama India melawan terorisme,” sambungnya

Donald Trump menyampaikan dukungan penuh kepada India. Hal tersebut disampaikan dalam sebuah panggilan telepon dengan Perdana Menteri (PM), Narendra Modi.

“Presiden Trump mengutuk keras serangan teror tersebut dan menyatakan dukungan penuh kepada India untuk mengadili para pelaku serangan keji ini,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri India, Randhir Jaiswal di X.

Turis Ramai-ramai Tinggalkan Kashmir

Para turis beramai-ramai meninggalkan wilayah Pahalgam, Kashmir, yang dijuluki sebagai ‘Little Switzerland’ di India, sehari setelah serangan bersenjata. Lonjakan pembatalan dialami hotel-hotel di kawasan yang biasanya dipadati turis yang menghindari cuaca panas di dataran rendah India.
Pada Rabu (23/4) atau sehari setelah sekelompok pria bersenjata, Kepala Menteri Jammu dan Kashmir Omar Abdullah melaporkan adanya eksodus tamu-tamu.

Sehari seusai serangan terjadi, para wisatawan terpantau bergegas meninggalkan kawasan itu, berdesakan di dalam bus dan taksi. Sementara para pemilik hotel melaporkan lonjakan pembatalan booking.

Di Pahalgam, suasana yang biasanya tenang diwarnai suara gemuruh helikopter militer yang tengah memburu para pelaku. Sekitar 24 jam setelah serangan, bercak-bercak darah masih terlihat di lokasi kejadian, yang kini dijaga oleh para personel militer yang mengenakan jaket antipeluru.

Artikel ini telah tayang di infoNews. Baca selengkapnya