Layanan Pengaduan 110 Polres Buleleng yang seharusnya dimanfaatkan masyarakat untuk melaporkan kejadian darurat, justru banyak disalahgunakan. Sejak Januari hingga Agustus 2025, tercatat ada 209 panggilan masuk, dengan mayoritas berupa aksi iseng atau prank.
Kasi Humas Polres Buleleng, Iptu Yohana Rasalin Diaz, mengungkapkan dari total panggilan tersebut hanya 11 laporan yang benar-benar berupa pengaduan, 12 informasi masyarakat, sedangkan 186 panggilan atau sekitar 89 persen adalah panggilan iseng.
“Hal ini sangat mengganggu petugas dalam melaksanakan tugas. Bahkan bisa berakibat fatal apabila di saat bersamaan ada masyarakat yang membutuhkan bantuan darurat,” jelas Iptu Yohana Senin (25/8/2025).
Dari laporan yang benar-benar masuk, sebagian besar berisi keluhan mengenai suara musik keras di malam hari. Aduan tersebut langsung ditindaklanjuti dengan berkoordinasi bersama Bhabinkamtibmas dan perangkat desa setempat.
Selain prank, operator 110 juga pernah menerima panggilan unik yang tergolong “mission impossible”. Salah satunya saat seorang penelepon meminta polisi mengirimkan surat kepada Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Tidak hanya menelepon, orang tersebut bahkan datang langsung ke Polres Buleleng membawa surat tersebut. Setelah ditelusuri, ternyata yang bersangkutan mengalami gangguan jiwa.
Meski menghadapi tantangan seperti ini, Polres Buleleng menegaskan tetap melayani setiap aduan maupun informasi masyarakat dengan profesional.
“Setiap pekerjaan pasti ada tantangannya. Pengaduan tetap kami layani, informasi kami tindaklanjuti. Harapan kami, layanan 110 ini bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat,” tutupnya.