Sebanyak 201 desa di Nusa Tenggara Barat (NTB) telah menggelar musyawarah desa khusus (Musdesus) terkait pembentukan pengurus Koperasi Merah Putih. Jumlah tersebut baru sekitar 20 persen dari total 1.021 desa di NTB.
“Untuk kelurahan, belum saya update datanya,” ujar Kepala Dinas Koperasi NTB Ahmad Masyhuri saat ditemui di kantor DPRD NTB, Senin (19/5/2025).
Meski begitu, Masyhuri menyebut 911 desa di NTB lainnya akan melaksanakan Musdesus pembentukan Koperasi Merah Putih pada akhir Mei ini. Sejauh ini, dia berujar, belum ada kendala yang dihadapi terkait pembentukan koperasi yang menjadi program Presiden Prabowo Subianto tersebut.
Masyhuri menerangkan pelaksanaan Musdesus juga membahas tentang jumlah simpanan pokok maupun simpanan wajib anggota koperasi di masing-masing desa. Nantinya, berita acara Musdesus tersebut diteruskan ke notaris sebagai syarat penerbitan akta koperasi.
Masyhuri belum mengetahui jumlah dana yang akan dikelola oleh Koperasi Merah Putih di masing-masing desa maupun kelurahan. Menurutnya, pemerintah provinsi dan kabupaten bakal memberi subsidi pembuatan akta pendirian koperasi sebesar 50 persen.
“Biaya pembuatan akta notaris Rp 2 juta itu sharing dana dengan kabupaten/kota, sama-sama 50 persen, sama-sama Rp 1 juta,” urainya.
Pemerintah pusat, dia berujar, memberi waktu sosialisasi terkait pembentukan Koperasi Merah Putih mulai hingga Juli 2025. Durasi sosialisasi itu sudah termasuk pembentukan pengurus koperasi di masing-masing desa maupun kelurahan.
“Kami di Provinsi (NTB) sepakat berakhir pada tanggal 31 Juni semua desa dan kelurahan sudah membentuk lembaga Koperasi Merah Putih,” pungkasnya.
Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.
