Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Badung mulai bergerak menindaklanjuti perintah Wakil Bupati Badung Bagus Alit Sucipta terkait penanganan banjir di Desa Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara. Sebanyak 20 bangunan di sepanjang aliran sungai didata karena dicurigai jadi sebab sungai mengalami penyempitan.
Bangunan tersebut bervariasi jenisnya, mulai dari vila, hotel, pertokoan, hingga rumah tinggal. Pendataan dilakukan tim investigasi gabungan, mulai Dinas PUPR, Dinas Perkim, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK), Camat Kuta Utara, Perbekel Tibubeneng, serta Kepala Lingkungan (Kaling) Banjar Tegal Gundul dan Kaling Berawa.
“Kegiatan ini memang menindak lanjuti perintah Pak Wabup Badung, Bagus Alit Sucipta, untuk memitigasi dulu, mencari data dan fakta awal di lapangan. Kami memastikan perizinan dan kepemilikan pemilik bangunan usaha yang ada di sekitar sungai,” ujar Kepala Satpol PP Badung, I Gusti Agung Ketut Suryanegara, Senin (15/12/2025).
Satpol PP Badung akan melakukan investigasi mendalam saat pemilik bangunan datang untuk klarifikasi dengan membawa bukti kepemilikan dan perizinan usaha mereka. Data-data yang terkumpul, kata Surya, akan dikoordinasikan lebih lanjut dengan Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu Badung dan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Badung.
Dalam proses klarifikasi nanti, Satpol PP akan didampingi Dinas PUPR, Dinas Perkim, dan Dinas LHK Badung. Setelah seluruh data lengkap, hasilnya akan dilaporkan kepada Bupati, Wakil Bupati, dan Sekretaris Daerah Badung untuk pengambilan keputusan akhir terkait nasib bangunan-bangunan tersebut.
“Dugaan penyempitan aliran sungai ini pun masih kami pelajari. Kalau informasi dari Kaling (kepala lingkungan) memang begitu adanya. Nanti kami akan sandingkan dengan data kepemilikan mereka (20 usaha) dengan data dari BPN Badung,” tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, Wakil Bupati Badung Bagus Alit Sucipta meninjau dua lokasi banjir di Kuta Utara, yaitu di Lingkungan Krisnantara, Desa Tibubeneng, dan Jalan Sri Kahyangan, Desa Canggu, Kuta Utara, Minggu (14/12). Peninjauan dilakukan untuk memastikan penanganan banjir berjalan cepat.
Gus Bota mendapati air sering meluap di Jalan Sri Kahyangan, Canggu, yang diduga disebabkan oleh penyempitan aliran sungai. Ia langsung memerintahkan dinas terkait agar dilakukan mitigasi terhadap bangunan di bibir sungai.
“Saya sudah perintahkan untuk segera melakukan mitigasi dalam kaitannya, ada suatu bangunan yang pembangunannya itu ada ke bibir sungai. Ini yang diduga menyebabkan penyempitan sungai ini,” ujarnya.
