18 Rumah Rusak Berat di Mataram, Pembangunan Huntara Tunggu Keputusan Perkim

Posted on

“Hasil asesmen ini sudah kami serahkan ke Dinas Perkim. Jadi nanti, Perkim yang akan memutuskan berapa total huntara yang akan dibangun,” jelas Kepala Dinas PUPR Kota Mataram Lale Widiahning, Selasa (15/7/2025).

Lale merinci rumah yang rusak berat tersebut tersebar di dua wilayah. Di antaranya 14 rumah di Kecamatan Sandubaya dan rua rumah di Kekalik Jaya.

Selain rumah warga, PUPR Mataram juga mencatat kerusakan lain berupa satu warung, satu bengkel, serta 44 pagar dan tembok rumah warga yang jebol akibat terjangan banjir setinggi lebih dari dua meter di Kecamatan Sandubaya. Lalu di Lingkungan Cakranegara Barat ada 13 tembok rusak dan satu kamar mandi warga rusak.

Sementara itu, di Lingkungan Kekalik Jaya, Sekarbela, ada 6 pagar/tembok warga rusak, sedangkan di Lingkungan Karang Pule ada 1 lokasi talud rusak, dan 1 pagar milik warga rusak akibat banjir.

Menurut Lale, hasil asesmen masih bersifat sementar dan merupakan usulan awal. Jumlah huntara yang akan dibangun masih menunggu keputusan final dari Dinas Perkim. Selain itu, pembangunan huntara tidak hanya melibatkan Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram tapi juga Real Estate Indonesia (REI).

“Dari itu semua, database yang kita buat, mereka yang akan seleksi,” ujar Lale.

Sejumlah titik rumah rusak berat teridentifikasi di BTN Sweta, Lingkungan Karang Jero, Pamotan, Kebon Duren, Karang Kemong, belakang Pasar Karang Sukun, hingga Lingkungan Kekalik, Sekarbela.

Sementara itu, Camat Cakranegara Irfan Syafindra Soeratin menjelaskan proses pembangunan huntara di Kecamatan Cakranegara mendapat respons positif dari warga. “Untuk warga yang akan ditempatkan di huntara di Kecamatan Cakranegara itu aman, tidak ada penolakan. Mereka menyambut positif,” kata Irfan saat dikonfirmasi infoBali, Selasa.

Irfan menuturkan proses pembangunan huntara di wilayahnya juga mendapat respons baik dari para pemilik lahan. Sehingga, proses pembangunan huntara bisa dilakukan lebih cepat.

Irfan menyebut pembangunan huntara sudah berlangsung di dua titik. Yakni di Lingkungan Pamotan (belakang Hotel Kaila) dan di Lingkungan Karang Jero, Karang Taliwang. Sebanyak 22 rumah warga rusak berat di wilayah tersebut, bahkan ada yang hanyut karena mayoritas bangunan semi permanen.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *