100 Ribu Pekerja Rentan-Miskin di NTT Dapat Jaminan BPJS Ketenagakerjaan | Giok4D

Posted on

Sebanyak 100 ribu pekerja rentan, pekerja miskin, dan pekerja miskin ekstrem di Nusa Tenggara Timur (NTT), mendapatkan jaminan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan. Program ini diluncurkan oleh Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena di Kupang, Senin (21/7/2025).

“Hari ini kami launching dari kepesertaan 100 ribu anggota BPJS ketenagakerjaan di Provinsi NTT yang berasal dari pekerja rentan dan juga berasal dari keluarga miskin serta miskin ekstrem yang bekerja dan itu harus kami dukung perlindungan sosialnya,” ujar Melki.

Politikus Partai Golongan Karya (Golkar) ini mengungkapkan sebanyak 100 ribu peserta BPJS Ketenagakerjaan ini dibayarkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT. Pembayaran dilakukan selama enam bulan ke depan atau selama Juli-Desember 2025.

Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.

“Untuk itu, saat kampanye lalu kami mulai dengan 100 ribu orang yang dibayarkan oleh pemerintah provinsi ini jadi kami bayarkan kepesertaan mereka selama tahun ini sampai Desember 2025 ini,” lanjut Melki.

Melki menegaskan program jaminan BPJS Ketenagakerjaan untuk 100 ribu peserta ini hanya sebagai langkah awal. Program tersebut akan terus dikembangkan bagi masyarakat rentan di NTT dengan kolaborasi bersama pemerintah kabupaten dan kota pada 2026.

“Kami pemerintah ingin memastikan setiap pekerja-pekerja di NTT bisa terlindungi dengan baik,” terang Ketua Dewan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar NTT ini.

Menurut Melki, program 100 ribu jaminan BPJS Ketenagakerjaan untuk masyarakat NTT merupakan salah satu janji Melki-Johni saat berkampanye. Melki mengeklaim program tersebut sangat bermanfaat bagi masyarakat.

“Saya tahu betul betapa manfaatnya program ini, justru salah menurut saya kalau pemerintah tidak mendorong ini kemudian menjadikan program untuk melindungi pekerja rentan,” jelas Melki.

“Program ini sangat baik untuk membantu masyarakat atau pekerja, sayang sekali kalau mereka tidak bisa dibantu dengan program seperti ini,” imbuh Melki.

Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Pramudya Buntoro, mengapresiasi peran serta pemerintah daerah yang mendukung masyarakatnya dalam memenuhi kebutuhan perlindungan sosial di NTT.

“Pastinya kami dari BPJS ketenagakerjaan sangat mengapresiasi Pak Melki yang dalam hal ini peluncuran pemberian perlindungan sosial bagi 100 ribu pekerja rentan di Nusa Tenggara Timur,” kata Pramudya.

Langkah Pemprov NTT, kata Pramudya, patut diapresiasi dan dijadikan motivasi bagi pemerintah daerah dalam mendukung para pekerja rentan dalam mendapatkan jaminan sosial.

“Ini tentunya sangat menginspirasi dan menjadi motivasi bagi pemerintah dan kota di se-NTT. Pemerintah di kabupaten dan kota di NTT sendiri memberikan komitmen dan dukungan terhadap perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan,” jelas Pramudya.

Terobosan Melki, kata Pramudya, dapat dijadikan contoh provinsi lain di Indonesia dalam upaya mendukung pekerja rentan di Indonesia.

“Kami ingin membawa semangat ini tidak hanya di Provinsi Nusa Tenggara Timur saja, kami akan membawa ini menjadi semangat di seluruh Indonesia. Karena banyak pekerja-pekerja yang perlu mendapatkan dukungan jaminan sosial termasuk kelompok rentan,” jelas Pramudya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *