1 Rabiul Awal 2025 Jatuh Pada Tanggal Berapa? Simak di Sini

Posted on

1 Rabiul Awal adalah menandai bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Dalam kalender Hijriah, Rabiul Awal merupakan bulan ketiga yang dikenal pula sebagai bulan Maulid. Lantas, 1 Rabiul Awal jatuh pada tanggal berapa?

Dilansir dari laman mui.or.id, kata rabi’ dalam bahasa Arab cukup rumit. Kata ini, digunakan untuk penamaan musim dan bulan. Adapun rabi’ dalam konteks musim, dapat berarti musim semi atau musim gugur.

Sebagian masyarakat Arab menyebut musim semi sebagai rabi’, sebagian lain menyebut rabi’ adalah musim gugur. Sementara rabi’ dalam konteks bulan, adalah dua bulan berturut-turut setelah bulan Safar. Yaitu Rabiul Awal dan Akhir. Dinamai seperti itu sebab dua bulan tersebut terjadi antara musim semi sampai musim gugur.

Nah, untuk membedakan rabi’ yang bermakna musim dan rabi’ yang bermakna bulan, orang Arab biasa mengawali Rabiul Awal dan Rabiul Akhir dengan kata syahr (bulan), sehingga menjadi syahru rabi’ al-awwal wa syahr rabi’ al-akhir.

Jika membicarakan peristiwa penting di bulan Rabiul Awal, maka yang paling agung adalah kelahiran Nabi Muhammad SAW. Menariknya, kelahiran Nabi SAW terjadi pada bulan yang namanya sendiri, rabi’, bermakna musim semi, saat bunga-bunga bermekaran dan hujan turun menyuburkan padang pasir.

Dengan demikian, lahirnya Nabi Muhammad SAW ibarat sebuah isyarat bahwa akan ada sosok penyubur, penyembuh dahaga di tengah gersangnya peradaban masyarakat jahiliyyah kala itu.

Mengacu pada Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 yang diterbitkan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama RI (Ditjen Bimas Islam Kemenag), 1 Rabiul Awal 1447 H jatuh pada Senin, 25 Agustus 2025. Dengan demikian, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW pada 12 Rabiul Awal 1447 H akan bertepatan dengan Jumat, 5 September 2025.

Berdasarkan SKB tersebut, Maulid Nabi Muhammad SAW ditetapkan sebagai libur nasional atau tanggal merah. Artinya, seluruh kegiatan perkantoran, sekolah, dan sebagian besar aktivitas layanan publik akan diliburkan.

Mengutip laman resmi Kementerian Agama RI, Nabi Muhammad SAW lahir pada Senin, 12 Rabiul Awal 571 M. Tahun kelahirannya sering disebut sebagai Tahun Gajah. Disebut Tahun Gajah lantaran menjelang kelahiran Nabi, ada peristiwa penyerbuan pasukan Raja Abrahah yang menggunakan gajah ingin menghancurkan Ka’bah.

Nabi Muhammad diangkat menjadi rasul pada usia 40 tahun. Peristiwa diangkatnya Nabi Muhammad SAW menjadi rasul terjadi tepat pada 17 Ramadhan tahun 611 M.

Rasulullah pun mulai melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi selama tiga tahun. Hingga turun Surat Al-Hijr Ayat 94 yang menyuruhnya berdakwah dengan terang-terangan secara lisan. Sejak saat itu, Rasulullah SAW terus melanjutkan dakwahnya menyebarkan ajaran Islam hingga akhir hayatnya.

Melalui sejarah lahirnya Rasulullah, diharapkan muslim di dunia dapat mengambil hikmah dan senantiasa mengamalkan ajarannya. Terlebih setiap tanggal 12 Rabiul Awal, umat Islam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.

Menurut beberapa sumber dari Nahdlatul Ulama (NU), perayaan Maulid Nabi pertama kali diprakarsai oleh Sultan Salahuddin al-Ayyubi di Mesir pada abad ke-12. Tujuan utama perayaan ini adalah Sultan Salahuddin al-Ayyubi ingin membangkitkan semangat jihad dan persatuan umat Islam dalam melawan pasukan salib. Peringatan Maulid Nabi bertujuan memperkuat rasa cinta dan penghormatan kepada Nabi Muhammad saw serta menyatukan umat Islam.

Dalam peringatan Maulid Nabi, diharapkan dapat meneladani Rasulullah SAW, terutama dalam hal moral dan empati sosial. Sebagaimana Beliau selalu menunjukkan kasih sayang dan kepedulian terhadap sesama, kita juga diingatkan untuk menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan kita sehari-hari.

1 Rabiul Awal Jatuh Pada Tanggal Berapa?

Sejarah Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW

Mengutip laman resmi Kementerian Agama RI, Nabi Muhammad SAW lahir pada Senin, 12 Rabiul Awal 571 M. Tahun kelahirannya sering disebut sebagai Tahun Gajah. Disebut Tahun Gajah lantaran menjelang kelahiran Nabi, ada peristiwa penyerbuan pasukan Raja Abrahah yang menggunakan gajah ingin menghancurkan Ka’bah.

Nabi Muhammad diangkat menjadi rasul pada usia 40 tahun. Peristiwa diangkatnya Nabi Muhammad SAW menjadi rasul terjadi tepat pada 17 Ramadhan tahun 611 M.

Rasulullah pun mulai melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi selama tiga tahun. Hingga turun Surat Al-Hijr Ayat 94 yang menyuruhnya berdakwah dengan terang-terangan secara lisan. Sejak saat itu, Rasulullah SAW terus melanjutkan dakwahnya menyebarkan ajaran Islam hingga akhir hayatnya.

Melalui sejarah lahirnya Rasulullah, diharapkan muslim di dunia dapat mengambil hikmah dan senantiasa mengamalkan ajarannya. Terlebih setiap tanggal 12 Rabiul Awal, umat Islam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.

Menurut beberapa sumber dari Nahdlatul Ulama (NU), perayaan Maulid Nabi pertama kali diprakarsai oleh Sultan Salahuddin al-Ayyubi di Mesir pada abad ke-12. Tujuan utama perayaan ini adalah Sultan Salahuddin al-Ayyubi ingin membangkitkan semangat jihad dan persatuan umat Islam dalam melawan pasukan salib. Peringatan Maulid Nabi bertujuan memperkuat rasa cinta dan penghormatan kepada Nabi Muhammad saw serta menyatukan umat Islam.

Dalam peringatan Maulid Nabi, diharapkan dapat meneladani Rasulullah SAW, terutama dalam hal moral dan empati sosial. Sebagaimana Beliau selalu menunjukkan kasih sayang dan kepedulian terhadap sesama, kita juga diingatkan untuk menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan kita sehari-hari.

Sejarah Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW